Representasi Budaya Masyarakat Aceh Dalam Diaspora Jalur Transnasional Pengungsi Etnis Rohingya

Muhammad Ichsan

Abstract


Masyarakat Aceh memiliki sosial budaya yang diakui global. Pasca tsunami, masyarakat Aceh telah merepresentasikan karakter yang dinamis dengan adaptasi baru yang sangat cepat. Sejak tahun 2015 hingga 2020 banyak masyarakat global yang datang melihat rekonsiliasi perdamaian serta pembangunan di Aceh. Tahun 2015 awal bagi Aceh dikenal dengan wilayah transnasional di Asia Tenggara yang menerima pengungsi etnis rohingya. Peneliti melihat perubahan dalam sosial masyarakat Aceh dalam melayani pengungsi rohingya serta berperan dalam adaptasi baru dikawasan tersibuk yaitu selat malaka. Maka peneliti akan menggunakan metode Etnografi dan Netnografi dalam mendapatkan kesimpulan bagaimana sikap masyarakat Aceh  dalam menerima pengungsi etnis rohingya tersebut.


Keywords


Transnasional, Etnis Rohingya, Aceh, Selat Malaka, Asia Tenggara

Full Text:

PDF

References


Aryanto, Heri. “Kondisi Faktual Rohingya di Indonesia(Laporan Hasil Pencarian Fakta di Aceh, Medan, dan Tanjung Pinang),” 2013. https://indonesia4rohingyadotorg.files.wordpress.com/2013/03/kondisifaktual-muslim-rohingya-di-indonesia.pdf.

Baehr, Peter et al, (2001) Instrumen Nasional Pokok Hak-Hak Asasi Manusia, jakrta: Yayasan Oobor Indonesia

Bowler Jr, Gary M. (2010). Netnography: A Method Specically Designed to Study Cultures and Communities Online.

Chyntia P. Scheneider, “Cultural Diplomacy : Hard to Define, But You‟d Know it if You Saw it”, The Brown Journal of World Affairs, Fall/Winter, Vol. XIII, Issues I, pp. 191, 2006.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches. United States of America : Sage Publication, Inc.

Friedmen, J. 1991. Cultural Identity and Global Process. London: sage publication.

Geertz, C. 1983. Local Knowledge: Further Essays in Interpretative Anthropology. New York: Basic book.

James Anderson (2002), Transnational Democracy, Political Spaces and Border Crossings, New York: Routledge, 1.

Kozinets, Robert V. (2002). The Field Behind the Screen: Using Netnography for Marketing Research in Online Communities. (February 2002). Journal of Marketing Research volume 39, No. 1. pp. 61-72.

Saville-Troike, Muriel. 2003. The Ethnography of Communication: An Introduction. UK: Blackwell Publishing

Susanti, Aviantina dkk 2014, penyelesaian kasus pelanggaran ham berat terhadap etnis rohingya di Myanmar berdasarkan hukum internasional.

Pauline Keer and Geoffrey Wiseman, Diplomacy in A Globalizing World. New York : Oxford University Press, 2013

James N.Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics: An Introduction. New York: The Free Press, hal. 15

Woodward, K. 1997. Identity and Difference. London: Thousand Oaks.New Delhi: Sage Publication.

Triono, 2014. Peran ASEAN Dalam Penyelesaian Konflik Etnis Rohingya. Jurnal TAPIs Vol.10 No.2 Juli-Desember

Nur, Sandy Ikfal Raharjo, 2015. Peran Identitas Agama dalam Konflik di Rakhine Myanmar Tahun 2012-2013. Jurnal Kajian Wilayah, Vol.6 No. 1.

INTERNET

Data dan Fakta Tentang Rohingya, Arakan dan Rakhine diakses dari web http://www.islamedia. id/2012/08/data-dan-faktatentang-rohingya-arakan.html, diakses pada 22 januari 2018




DOI: http://dx.doi.org/10.37905/aksara.7.2.215-224.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Publisher:
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Soedirman No. 06 Gorontalo 96128 e-mail: jurnalaksara@ung.ac.id
http://ejurnal.pps.ung.ac.id