Pelatihan Melukis Batik Gutta Tamarind Sebagai Elemen Estetika Pada Tas Kain

Cama Juli Rianingrum, Sangayu K. Laksemi N, Atridia Wilastrina, Elda Franzia J., Susy Irma A, Retno Damayanti

Abstract


Membatik yang sudah dikenal oleh masyarakat luas adalah dengan menggunakan media lilin panas dan canting, pada sekitar tahun 2013 ditemukan media lain untuk membatik, yaitu media lilin dingin atau gutta tamarind. Media ini fungsinya sama dengan lilin panas yaitu sebagai perintang warna. Berbahan dasar alam dan ramah lingkungan. Gutta tamarind berbahan dasar dari biji asam dan campuran mentega. Proses membatik lilin dingin melalui proses yang lebih sederhana dan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan membatik lilin panas. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kabupaten Majalengka ini bertujuan untuk memperkenalkan proses membatik dengan media lilin dingin ini. Para peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK di lingkungan Kabupaten Majalengka dan beberapa remaja putri SMA. Inovasi baru yang ditawarkan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan terkait pengembangan materi membatik dengan media baru untuk memperkaya khasanah teknik pembatikan di Indonesia. PkM berlangsung di area perkantoran Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka dengan metode pendampingan secara langsung. Pendampingan dilakukan oleh para instruktur yang terdiri dari dosen-dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain dan mahasiswa Magister Desain Universitas Trisakti. Diharapkan dengan adanya kegiatan Pk Mini dapat menambah wawasan baru bagi para ibu dan remaja mengenai media dan proses membatik sederhana namun dengan hasil yang bagus.

Keywords


batik gutta tamarind; elemen estetika; tas kain

Full Text:

PDF

References


Ariesa pandanwangi, Modul Pengenalan Batik untuk Wirausaha Baru di Purwakarta, 2019

Ariesa Pndanwangi, Ida, Olga Catherina Pattiwaej, & Erwani Merry Sartika, Pendampingan Komunitas pembatik melalui pelatihan Alih Pengetahuan Membatik dengan material Berbasis kearifan Lokal, Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 68-79. https://doi.org/10.29062.engagement.v3il.5

Hendrawati, H., Syamsumarsih, D., & Nurhasni, N. (2013). Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah. Jurnal Kimia VALENSI, 3(1), 22–33. https://doi.org/10.15408/jkv.v3i1.326

Niken Apriani, Pengembangan Media pembelajaran Pendidikan Seni Budaya Membatik Berbasis Kearifan Lokal (bubur Biji Tamarind sebagai pengganti malam/lilin ramah lingkungan) dalam buku Pahlawan Perempuan Indonesia, Bandung, Zentech, 2017

Rahmat, A., & Mirnawati, M. (2020). Model Participation Action Research Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 6(1), 62. https://doi.org/10.37905/aksara.6.1.62-71.2020

Rianingrum, C. J., & Pandanwangi, A. (2021). Escalation of Society’s competitiveness: Escalation of Young Entrepreneurship Competence through Workshop of Processed Tamarind on top of Wastra. In A. Rahmat & R. Tiurma (Ed.), Community Service in the Midst of the Covid-19 (1 ed., hal. 35–42). Novateur Publication, India. https://novateurpublication.com/index.php/np/catalog/book/41




DOI: http://dx.doi.org/10.37905/aksara.9.2.1049-1056.2023

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Publisher:
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Soedirman No. 06 Gorontalo 96128 e-mail: jurnalaksara@ung.ac.id
http://ejurnal.pps.ung.ac.id