Implikasi Peran Guru dan Orang Tua terhadap Pembentukan Karakter

Abstract

Kenyataan di lapangan, para guru kurang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melakukan hal tersebut. Secara pribadi, para guru memiliki karakter yang kurang kondusif untuk menopang terjadinya proses pembentukan karakter pada siswa. Sebagai contoh guru seringkali berbicara secara kasar kepada para siswa. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor budaya dan kesukuan dari para guru tersebut yang sudah ada sejak mereka kecil. Sehingga kecenderungan ini terlihat sulit untuk diubah. Selain itu, pembentukan karakter siswa juga merupakan tanggung jawab orang tua melalui proses parenting yang dijalankan di rumah. Parenting adalah ilmu tentang pola asuh. Terkait kegiatan pola asuh, hal tersebut dapat dilakukan dengan menyentuh ketiga unsur yaitu parent, child dan society. Mengacu pada kondisi tersebut, tim pengabdi kepada masyarakat memiliki kerinduan untuk membantu para guru dan orang tua untuk dapat menjadi role model bagi siswa/anak dalam pembentukan karakter. Dalam hal ini kami melakukan giat psikoedukasi untuk menopang pengoptimalan society dan orang tua dalam melakukan fungsi mereka. Society yang kami maksud adalah para guru yang bersentuhan secara langsung dengan siswa di sekolah. Target kegiatan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan guru dan orang tua dalam mengajar dan mendidik siswa dengan memiliki karakter yang unggul dan berdampak. Tim akan melakukan kegiatan psikoedukasi ini dalam bentuk lekturet, diskusi dan role play dengan menggunakan media elektronik.