Manajemen Wisata Dalam Pengembangan Konservasi Kawasan Heritage (Studi Kasus: Kawasan Heritage Malioboro, Yogyakarta)

Disky Ayu Puja Lasenda, Rahmaliza Rahmaliza, Budi Utomo

Abstract


Jalan Malioboro adalah salah satu landmark yang berada di Yogyakarta dan merupakan kawasan heritage yang saat ini pelestariannya menjadi perhatian pemerintah setempat. Upaya yang dilakukan Pemerintah Yogyakarta dilakukan dengan pengesahan perundang-undangan, revitalisasi dan relokasi terhadap sektor informal. Akan tetapi penyalahgunaan fungsi Jalan Malioboro masih kerap terjadi seperti penyalahgunaan fungsi trotoar menjadi tempat berjualan, wahana wisata yang dilakukan tidak pada tempatnya, dan kemacetan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji bagaimana pengaruh penerapan manajemen wisata dalam pengembangan konservasi Kawasan Heritage Malioboro. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Analisis yang dilakukan adalah analisis kajian kebijakan dan peraturan Kawasan Heritage Malioboro, analisis nilai penting Kawasan Heritage Malioboro, analisis perencanaan Kawasan Heritage Malioboro, analisis pengembangan kawasan Konservasi Heritage Malioboro berbasis manajemen wisata: atraksi, akomodasi, aksesibilitas, informasi dan promosi, serta kemitraan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah manajemen wisata berpengaruh terhadap pengembangan Kawasan Konservasi Heritage Malioboro terutama dalam sektor ekonomi dan sosial. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengatur kegiatan dan ketertiban yang ada di Kawasan Heritage Malioboro. Namun, dalam pengembangan konservasi Kawasan Heritage Malioboro masih menemukan kendala sehingga pengaplikasian manajemen pariwisata dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah perlu mengakomodir keberadaan sektor informal dalam perencanaan pembangunan daerah. Penelitian ini menjadikan manajemen wisata sebagai upaya konservasi Kawasan Heritage Malioboro yang artimya kawasan konservasi tersebut diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial masyarakat akan tetapi tidak mengubah nilai histori dan kebudayaan yang dimiliki.

Keywords


Kawasan Heritage, Konservasi, Manajemen Wisata, Malioboro

Full Text:

PDF

References


Bornhorst, T., Brent Ritchie, J. R., & Sheehan, L. (2010). Determinants of tourism success for DMOs & destinations: An empirical examination of stakeholders’ perspectives. Tourism Management, 31(5), 572–589. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2009.06.008

Cahya, G. A., Mahendra, Y. K. D., & Damanik, I. I. (2017). Malioboro as a value of Special District of Yogyakarta City. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 70(1), 012055. https://doi.org/10.1088/1755-1315/70/1/012055

Cerveny, L. K. (2022). Sustainable recreation and tourism: Making sense of diverse conceptualizations and management paradigms. Journal of Outdoor Recreation and Tourism, 38(April), 1–6. https://doi.org/10.1016/j.jort.2022.100520

Cheris, R. (2014). Perencanaan konservasi kawasan ekspermukiman buruh tambang batubara di Kota Sawahlunto Sumatera Barat. Jurnal Arsitektur Melayu Dan Lingkungan, 1(2), 57–75. https://journal.unilak.ac.id/index.php/arsitektur/article/view/941

Fathoni, B. F., Perencanaan, D., & Dan, W. (2017). Arahan pengembangan pariwisata heritage terpadu di kota madiun.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. (2005). PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN CAGAR BUDAYA DAN BENDA CAGAR BUDAYA (NOMOR 11 TAHUN 2005) (pp. 1–17).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. (2011). KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PENETAPAN KAWASAN CAGAR BUDAYA (NOMOR 186/KEP/2011).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. (2012). PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PELESTARIAN WARISAN BUDAYA DAN CAGAR BUDAYA (NOMOR 6 TAHUN 2012) (pp. 1–50).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. (2014). PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PANDUAN ARSITEKTUR BANGUNAN BARU BERNUANSA BUDAYA DAERAH (NOMOR 40 TAHUN 2014) (pp. 1–66).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. (2017). Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Penetapan Ruas Jalan Sepanjang Sumbu Filosopi Sebagai Struktur Cagar Budaya (Nomor 108/KEP/2017).

Halbwachs, M. (1992). On Collective Memory. In L. A. Coser (Ed.), On Collective Memory. The University of Chicago Press. https://doi.org/10.7208/chicago/9780226774497.001.0001

Hendro, E. P. (2015). Pelestarian kawasan konservasi di Kota Semarang. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 9(1), 17–28. https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v9i1.159

Istiqomah, R., Yasmin, P. A., & Wikananto, D. (2022). Melihat eksistensi dan geliat bangunan peninggalan cagar budaya: kontestasi Pasar Beringharjo dengan pertokoan modern di Kawasan Malioboro. Jurnal Analisa Sosiologi, 11(2), 229–250. https://jurnal.uns.ac.id/jas/article/view/57688.

JELINČIĆ, D. A. (2020). KEEP ON: Effective policies for durable and self-sustainable projects in the cultural heritage sector. Urbani Izziv, 31(1), 123–126. https://urbaniizziv.uirs.si/Summary_r/id/77/id_k/r/idc/7

Kusmayadi, & Sugiarto, E. (2000). Metodologi penelitian dalam bidang kepariwisataan (XXII). Gramedia Pustaka Utama.

Maxim, C., & Chasovschi, C. E. (2021). Cultural landscape changes in the built environment at World Heritage Sites: Lessons from Bukovina, Romania. Journal of Destination Marketing and Management, 20, 1–11. https://doi.org/10.1016/j.jdmm.2021.100583

NETOUR. (2014). Cultural Tourism in Russia. In Cultural Tourism in Russia. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.23054.87368

Nurhijrah, Fisu, A. A., Marzaman, L. U., & Hafid, Z. (2021). KONSEP PENATAAN LALEBBATA SEBAGAI KAWASAN CAGAR BUDAYA DI KOTA PALOPO. Jurnal Arsitektur ZONASI, 4(1).

Pearson, M., & Sullivan, S. (1995). Looking after heritage places: The Basics of Heritage Planning for Managers, Landowners and Administrators. Melbourne University Press.

Presiden Republik Indonesia. (1992). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA (NOMOR 5 TAHUN 1992) (pp. 1–26).

Presiden Republik Indonesia. (1993). PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAKSANAAN BENDA CAGAR BUDAYA (NOMOR 10 TAHUN 1993) (pp. 1–27).

Presiden Republik Indonesia. (2010). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG CAGAR BUDAYA (NOMOR 11 TAHUN 2010) (pp. 1–54).

Rebec, K. M., Deanovič, B., & Oostwegel, L. (2022). Old buildings need new ideas: Holistic integration of conservation-restoration process data using Heritage Building Information Modelling. Journal of Cultural Heritage, 55, 30–42. https://doi.org/10.1016/j.culher.2022.02.005

Septirina, S. N., Takeo, O., & Satoru, K. (2016). Conservation of Historical Architecture in Malioboro Street, Yogyakarta City, Indonesia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 225, 259–269. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.025

Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian (M. P. Endang Mulyatiningsih (ed.); X). Alfabata.

Susetyarini, O., & Masjhoer, J. M. (2011). Pengukuran tingkat kepuasan wisatawan terhadap fasilitas umum, prasarana umum, dan fasilitas pariwisata di Malioboro pascarevitalisasi kawasan. Jurnal Kepariwisataan, 6, 1–22. https://doi.org/10.47256/kepariwisataan.v12i01.93

Tarigan, M. K. (2018). Mewujudkan pembangunan dan penataan Wilayah Malioboro sebagai wilayah wisata ramah lingkungan. Jurnal Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora, 3(1), 305–311. https://media.neliti.com/media/publications/288147-mewujudkan-pembangunan-dan-penataan-wila-14220ec1.pdf

Wahyu, F. P., Dwi Disti, K. A., Kinanti, G. I., Zulfi, I. M., Kawasan Pariwisata Malioboro dengan Menggunakan Konsep Heritage dan Teras Budaya, P., Wahyu, F., Dwi Disti Amalia, K., Kinanti Wahyu, G., Zulfi Maulana, I., & Lintang Susila, R. (2021). MATRAPOLIS. MATRAPOLIS Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 2(1), 16–32. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/MATRAPOLIS/index

Walikota Yogyakarta. (2021). PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2021-2041 (pp. 1–144).

Wijayanti, A., & Damanik, J. (2019). Analysis of the tourist experience of management of a heritage tourism product: case study of the Sultan Palace of Yogyakarta, Indonesia. Journal of Heritage Tourism, 14(2), 166–177. https://doi.org/10.1080/1743873X.2018.1494182

Wuisang, C. E. V., Sutrisno, A., & Sondakh, J. A. R. (2019). Strategi revitalisasi kawasan heritage di pusat kota lama kota manado. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 8, December, A103–A110. https://doi.org/10.32315/ti.8.a103




DOI: http://dx.doi.org/10.37905/aksara.8.3.2003-2020.2022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Publisher:
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Soedirman No. 06 Gorontalo 96128 e-mail: jurnalaksara@ung.ac.id
http://ejurnal.pps.ung.ac.id