Tradisi Ulur-Ulur Ditinjau Dari Pendekatan Konstrukstivisme Sebagai Upaya Penguatan Pendidikan Nilai Dalam Pembelajaran IPS

Danan Tricahyono, Sariyatun Sariyatun

Abstract


Globalization has a negative influence that has an impact on shifting the orientation of the value of life, so local wisdom is needed as a means of protection. Local wisdom contains positive values that can be passed on to the current generation as a way of life. The purpose of this study is to provide an alternative to social studies learning with a constructivist approach as an effort to strengthen value education. The research method used is through a literature study. This article will describe the history of the ulur-ulur tradition, the procession of ulur-ulur, and alternative conceptual ideas of the McClintock and Black constructivism model which consists of seven stages, namely observation, interpretation construction, contextualization, learning cognitive skills, collaboration, multiple interpretations, and multiple manifestations.

Globalisasi membawa pengaruh negatif yang berdampak pada pergeseran orientasi nilai kehidupan maka diperlukan kearifan lokal sebagai sarana proteksi. Kearifan lokal memiliki kandungan nilai-nilai positif yang dapat diwariskan kepeda generasi saat ini sebagai pegangan hidup. Tujuan penelitian ini memberikan alternatif pembelajaran IPS dengan pendekatan konstruktivisme sebagai upaya untuk penguatan pendidikan nilai. Metode penelitian yang digunakan melalui studi pustaka. Artikel ini akan memaparkan sejarah tradisi ulur-ulur, prosesi upacara ulur-ulur dan alternatif gagasan konseptual model konstruktivisme McClintock dan Black yang terdiri atas tujuh tahapan yaitu observasi, konstruksi interpretasi, kontekstualisasi, belajar keahlian kognitif, kolaborasi, interpretasi jamak, dan manifestasi jamak.


Keywords


Ulur-ulur, konstruktvisme, IPS, Pendidikan nilai

Full Text:

PDF

References


Agung, I. G. (1992). Metode Penelitian Sosial (Pengertian dan Pemakaian Praktis). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Akhsan, N., & Syaputra, H. (2011). Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, Dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia. Jakarta: Baadan Pusat Statistik.

Ardiani, S. M. (2018). Ulur-Ulur Sebagai Ritual Syukur. Retrieved September 28, 2020, from http://blog.iain-tulungagung.ac.id/pkij/2018/07/17/memaknai-ulur-ulur-sebagai-ritual- syukur/

Asriati, N. (2012). Mengembangkan Karakter Peserta Didik Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran di Sekolah. Jurnal Pedidikan Sosiologi Dan Humaniora, 3(2), 106–119.

Birsyada, M. I. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan IPS (Suatu Pendekatan Teoritis dan Praktis). Yogyakarta: Ombak.

Cahyono, A. S. (2013). Otonomi Daerah Dalam Rangka Membangun Karakter Pemimpin Bangsa Berbasis Budaya Lokal Untuk Mempertahankan Keutuhan NKRI. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo, 0(1), 72–87.

Daryanto, & Karim, S. (2017). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.

Fithri, R. (2014). Buku Perkuliahan: Psikologi Belajar. Surabaya: Prodi Psikologi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Sunan Ampel.

Kistanto, N. H. (2017). Tentang Konsep Kebudayaan. Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2), 1–11. https://doi.org/10.14710/sabda.v10i2.13248

Pertiwi, L. C. (2019). Bersyukur Melalui Tradisi Ulur-Ulur di Telaga Buret. Retrieved September 28, 2020, from https://etnis.id/bersyukur-melalui-tradisi-ulur-ulur-di-telaga-buret.

Puthut, I. W. (2018). Studi Pelaksanaan Upacara Ulur-Ulur Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tahun 2018. Universitas Nusantara PGRI Kediri.

Rahmah, N. (2013). Belajar Bermakna Ausubel. Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1(1), 43–48. https://doi.org/10.24256/jpmipa.v1i1.54

Ramdani, E. (2018). “Pendidikan karakter merupakan tanggung jawab bersama. S. Jupiis: Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 10(1), 1.

Supardan, D. (2016). Teori dan Praktik Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Edunomic, 4(1), 1–12.

Suryono, H. (2008). Konfigurasi Identitas Nasional, Nasionalisme Dalam Era Globalisasi Suatu Harapan dan Tantangan. MIIPS, 7(2 Sptember 2008), 157–163.

Suwardani, N. (2015). Pewarisan Nilai-nilai Kearifan Lokal untuk Memproteksi Masyarakat Bali dari Dampak Negatif Globalisasi. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 5(2), 247–264.

Tricahyono, D., Sariyatun, & Ediyono, S. (2020). Analisis Wacana Kritis Pendidikan Multikultural dan Pendidikan Nilai Dalam Buku Teks Sejarah SMA. Jurnal Ilmu Ilmu Sosial, 17(1), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.21831/socia.v17i1.32294

Vygotski, L. (1986). Thought and Language. In Behavioural Neurology (Vol. 5). https://doi.org/10.3233/BEN-1992-5106.




DOI: http://dx.doi.org/10.37905/aksara.7.1.79-88.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Publisher:
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Soedirman No. 06 Gorontalo 96128 e-mail: jurnalaksara@ung.ac.id
http://ejurnal.pps.ung.ac.id