Relevansi Pola Asuh Dengan Kecerdasan Emosi Anak
Abstract
Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus menjadi sebuah perhatian tersendiri, salah satunya melalui lingkungan keluarga, dalam hal ini adalah orangtua. Cara setiap orangtua dalam memperlakukan anak-anaknya akan dapat berakibat permanen bagi perkembangan anak di masa mendatang, terutama untuk perkembangan emosional anak. Selain kecerdasan intelektual dan spiritual, kecerdasan emosi juga harus dimiliki oleh setiap individu. Dengan kecerdasan emosi yang dimilikinya, seseorang akan mampu merespon suatu rangsangan secara proporsional atau tidak berlebihan. Kemampuan “berpikir” dan “merasa” akan berjalan selaras dan seimbang, sehingga akan memunculkan perilaku yang cenderung tidak merugikan siapapun. Kecerdasan emosi juga merupakan modal untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan relevansi pola asuh dengan kecerdasan emosi anak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Data-data yang diperlukan dikumpulkan melalui studi pustaka kemudian dilakukan interpretasi untuk mendeskripsikan tentang relevansi pola asuh dengan kecerdasan emosi anak. Sesungguhnya setiap anak yang lahir, membawa sifat-sifat istimewanya masing-masing, namun dalam perkembangannya, orangtua dan lingkungan dapat memberikan pengaruh terhadap emosi anak dalam kehidupan sehari-hari. Pola asuh orangtua mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kecerdasan emosi seorang anak. Orangtua harus mampu memilih mana pola asuh yang harus dan tepat diterapkan bagi anaknya, yakni pola asuh demokratis (authoritative).
Full Text:
PDFReferences
Goleman, D. (2016). Emotional Intelligence. PT Gramedia Pustaka Utama.
Hidayah, R., Yunita, E., & Utami, Y. W. (2013). Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan
Kecerdasan Emosional Anak Usia Prasekolah (4-6 Tahun) di TK Senaputra Kota Malang.
Jurnal Keperawatan, 4(2), 131–135.
Ilahi, M. T. (2013). Quantum Parenting. Ar-Ruzz Media.
Kholifah. (2018). Pengaruh Pola Asuh Orangtua terhadap Kecerdasan Emosional AUD TK
Muslimat NU 1 Tuban. Jurnal Pendidikan Anak, 7(1), 61–75.
Kurnia, S. S. (2010). Menulis Ilmih: Metodologi Penelitian Kualitatif (Kedua). Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Maylasari, I., Agustina, R., Sari, N. R., & Dewi, F. W. R. (2020). Profil Anak Usia Dini 2020.
Badan Pusat Statistik.
Mutiah, D. (2010). Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Indeks.
Noorlaila, I. (2010). Panduan Lengkap Mengajar PAUD. Kreatif Mendidik dan Bermain
Bersama Anak. Pinus Book.
Priyanto, A. (2014). Pengembangan Kreativitas pada Anak Usia Dini Melalui Aktivitas
Bermain. Jurnal Ilmiah Guru: Cope, 2(18), 41–47.
Shapiro. (2001). Mengajarkan Emotional Intelligence pada Anak. Gramedia Pustaka Utama.
Susanto, A. (2015). Bimbingan & Konseling di Taman Kanak-kanak. Prenadamedia.
Yunisari, D., & Yusra. (2020). Kesan Peran Orangtua dalam Pengembangan Kecerdasan
Emosional Anak Usia 4-6 Tahun di Aceh Besar. Jurnal Buah Hati, 7(1), 29–38.
Yusuf, S. (2015). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Prosiding Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif Era Covid 19