Pendampingan Peningkatan Kapasitas Usaha Kopimu Desa Cibeureum Kertasari Kabupaten Bandung melalui Pengembangan Bisnis dalam Meningkatkan Daya Saing

Dindin Abdurohim B.S., Muhammad Fikri Maulana

Abstract


Kopi adalah salah satu komoditas dunia yang dapat membawa nama Indonesia, khususnya Jawa. Dalam perkopian dunia, secangkir kopi diistilahkan sebagai a cup of java. Di Indonesia (khususnya Pulai Jawa) dari zaman Belanda dikenal sebagai produsen kopi dengan cita rasa yang terbaik di dunia. Pada saat ini, Indonesia adalah produsen kopi yang berada pada urutan keempat di dunia, setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia dan untuk sebagai konsumen berada pada urutan ketujuh. Sementara itu, sebagai produk perkebunan Indonesia, kopi berada pada urutan keenam setelah selapa sawit, karet, gula, teh dan kakao. Bagi masyarakat Indonesia sendiri, kopi menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari, bahkan semua kalangan. Menurut International Coffe Organization (ICO), pertumbuhan dari penikmat kopi yang ada di Indonesia ini berkembang sangat pesat, bahkah lebih dari pertumbuhan yang ada di dunia, penikmat dari kopi yang ada di Indonesia tumbuh sebanyak 8% sedangkan untuk pertumbuhan peminum kopi di dunia hanya berada pada angkat 6%. Menurut Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) menyebutkan bahwa pertumbungan konsumsi kopi di Indonesia meningkat secara signifikat, yang tadinya 0,8 kilogram menjadi 1,3 kilogram per kapita. Jawa Barat sendiri merupakan salah satu provinsi dengan penghasil kopi terbesar di Indonesia. Menurut data BPS pada tahun 2019, jumlah produksi kopi di Jawa Barat mencapai lebih dari 21.000 ton pertahunnya, yang sebagian besar produksi kopi tersebut berasal dari perkebunan rakyat. Di tengah pandemic, ekspor komoditas kopi Provinsi Jawa Barat hingga semester I 2021 bisa mencapai 160 ton. Kemetrian Pertanian Indonesia, menunjuk Kabupaten Bandung sebagai daerah super prioritas pertanian untuk kopi Arabika. Karena dari letak geografis Kabupaten Bandung itu sendiri yang berada di atas 2000 mdpl, dengan iklim tropis. Luas tanah yang digarap untuk dijadikan pertanian kopi di Kabupaten Bandung sudah mencapai 12.000 hektar. Kopi Mu merupakan usaha kecil Kopi yang berada di desa Cibereum Kertasari, yang berdiri awal tahun 2018. Kopi Mu ini mulai berkembang pada akhir tahun 2018 karena semakin luas jangkauan daerah pemasaran, mitra berkeinginan Meningkatkan Citra dan daya saing Kopi kertasari bukan saja bahan bakunya saja tapi juga produk olahan pasca panen.

Keywords


Kopi, UMKM, Daya Saing

Full Text:

PDF

References


Dindin Abdurohim 2018. SME’s development indicators and organizational capability, Jurnal Human Systems Management. https://content.iospress.com/articles/human- systems-management

Panduan Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Yang Melibatkan Mahasiswa Edisi I Fisip Unpas 2021

Berbagai Sumber Website /Seputar UMKM Kota Bandung/ yang di Olah, 2019 – 2021. Diakses Desember 2021.

Fithriyyah, Dina. 2020. “Potensi komoditas Kopi Dalam Perekonomian Daerah Di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung” dalam Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berawasan Agribisnis Volume 6 No. 2 (hlm. 700 – 714) https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/mimbaragribisnis/article/view/3408

Peluang Usaha IKM Kopi, Kementrian Perindustrian

https://distan.bandungkab.go.id/berita/kabupaten-bandung-menjadi-daerah-prioritas-kopi

https://jabar.bps.go.id/indicator/163/319/1/produksi-tanaman-kopi-.html




DOI: http://dx.doi.org/10.37905/dikmas.2.3.839-848.2022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
Publisher:
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Soedirman No. 06 Gorontalo 96128 e-mail: jurnaldikmas@ung.ac.id