Implementasi Pembelajaran Secara Menyenangkan Pada Program Kesetaraan Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Matematik Peserta Didik

Misran Rahman

Abstract


Dalam kehidupannya setiap individu dihadapkan pada berbagai persoalan. Persoalan ini memaksa individu tersebut untuk mencari solusinya. Matematika sesuai dengan karakteristiknya sebagai ratu dan pelayan ilmu pengetahuan berperan membantu manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membantu dalam kehidupan sehari-hari, dan membantu dalam mengembangkan kepribadian seseorang. Dengan adanya peran tersebut maka matematika membantu individu untuk mencari solusi terhadap persoalan yang dihadapinya. Dalam pembelajaran matematika sesuai dengan kurikulum yang berlaku terdapat lima kompetensi yang dapat dikembangkan, yaitu: (1) pemahaman konsep serta keterkaitan antar konsep (2) memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, grafik, atau diagram untuk memperjelas keadaan atau masalah, (3) menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika, (4) menunjukkan kemampuan strategik dalam membuat (merumuskan), menafsirkan, dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah, dan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta memiliki sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Namun demikian peserta didik khususnya peserta didik pada program kesetaraan belum menunjukkan prestasi yang memadai. Prestasi belum memadai tersebut erat kaitannya dengan kemampuan berfikir matematik yang juga belum memadai. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berfikir matematis peserta didik adalah melalui implementasi pembelajaran matematika secara menyenangkan. Menurut beberapa ahli antara lain Peter Kline dan Meier, bahwa melalui pembelajaran menyenangkan dapat diciptakan pembelajaran aktif, kreatif, dan efektif. Pembelajaran matematika secara menyenangkan dapat diupayakan melalui beberapa cara, yaitu pembelajaran kontekstual, pemecahan masalah, pembelajaran bermakna, pemanfaatan alat peraga, pembelajaran melalui lingkungan sekitar, dan melalui permainan matematika.


Keywords


Pembelajaran menyenangkan, Pendidikan Kesetaraan, konsep matematika

Full Text:

PDF

References


Danim, S. (2002) Inovasi Pendidikan dalam upaya meningkatkan profesionalisme

tenaga kependidikan. Bandung. Pustaka Setia.

(1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas (2007) Materi Diklat Pengembangan Progam PAKEM. Jakarta: Ditjen

PMPTK Depdiknas

DePORTER, B, Reardon, M. Nouri, S, S (2002) Quantum Teaching. Jakarta: KAIFA.

Hamalik, Oe (1999) Kurikulum dan Pembeljaran. Jakrta Bina Aksara.

Hernowo (2006) Menjadi Guru yang mau dan mampu mengajar secara

menyenangkan. Jakarta: MLC

Hernowo (2006) Menjadi Guru yang mau dan mampu mengajar secara Kreatif.

Jakarta: MLC

Sadiman, A. M. (2001) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajagrafindo

Persada,

Sidi I. J (2003) Menuju Masyarakat Belajar, Menggagas Paradigma Baru Pendidikan,

Jakarta: Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SMU.

Sutikno, S, M (2007) Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, Mataram, NTP

Press

Uno, H (2000) Perencanan Pembelajaran (Teori dan Praktek). Jakarta. Alawiyah Press.

-----------(2004) Landasan Pendidikan (Teori dan Praktek). Gorontalo, Nurul Jannah.




DOI: http://dx.doi.org/10.37905/dikmas.1.3.93-98.2021

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Dikmas: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
Publisher:
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Soedirman No. 06 Gorontalo 96128 e-mail: jurnaldikmas@ung.ac.id