PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN MONOLOG DESCRIPTIVE LISAN BAGI PESERTA DIDIK KELAS VII-3 SMP NEGERI 2 SUWAWA
Abstract
Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik. Untuk menjadi seorang guru yang profesional, guru hendaknya dapat mendesain kegiatan proses pembelajaran sedemikian rupa dengan metode pembelajaran yang bervariasi agar peserta didik lebih aktif, sehingga dapat memberikan motivasi belajar peserta didik agar lebih giat belajar. Agar Peserta Didik dapat mencapai keberhasilannya, guru harus memiliki kreativitas dalam mengelola proses pembelajaran. Kreativitas dapat dilakukan melalui strategi, teknik, metode, serta media dalam pembelajaran. Penyampaian materi pelajaran pada jenjang pendidikan dasar paling tepat penyajiannya menggunakan permainan. Untuk itu guru perlu menciptakan kelas yang tadinya pasif menjadi aktif. Namun guru juga harus bisa memilih metode yang tepat dalam pelajaran yang disampaikan. Usia anak SMP cenderung menyukai berbagai aktivitas yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dari hasil nilai ketuntasan, dapat dijelaskan pada pra siklus 49% Peserta Didik yang tuntas. Pada siklus I meningkat menjadi 65% Peserta Didik yang tuntas. Pada siklus II tingkat ketuntasan Peserta Didik yaitu 86%. Dan pada siklus III ketuntasan Peserta Didik mencapai 92%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai dari pra siklus sampai siklus III Peserta Didik mengalami peningkatan yang cukup baik. Hasil belajar Peserta Didik ini dipengaruhi karena motivasi Peserta Didik yang sangat tinggi pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan metode Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar, adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat keberhasilan Peserta Didik adalah faktor bakat, minat tingkat intelegensi, karakteristik belajar anak dan strategi atau metode dan media yang digunakan guru dalam pembelajaran. Didapatkan Peserta Didik yang berusaha aktif pada setiap pembelajaran akan tetapi Peserta Didik tersebut belum bisa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM. Peserta Didik tersebut tetap harus mendapatkan remidial. Remidial dapat dilakukan dengan menambah waktu belajar Peserta Didik atau memberikan soal-soal pada Peserta Didik tersebut.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Asmani, Jamal Ma’mur, 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif,Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: Diva Press.
Asnawir & Usman, Basyiruddin., 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Kunandar, 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: RajawaliPers.
Oktaviani, Mutiara, dkk. 2007. Lesson Time an English Course for SMP and MTs Students Year 1. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
Pardiyono. 2009. Pasti Bisa Teaching Genre Based Speaking. Yogyakarta: Andi.
Poerwadarminta, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rasimin. 2011. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis Kualitatif. Yogyakarta:MitraCendekia.
Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kineerja Guru dan Dosen. Bandung: Rosda.
Wulanike, Sri. 2010. Komik Pendidikan Belajar Bahasa Inggris. Yogyakarta: Imagin.
Yamin, Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Cipayung: Gaung Persada Press.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.