Penyiapan Desa Siap Wisata Internasional Melalui Pelatihan Bahasa Inggris Bagi SDM Lokal Di Sekitar Kota Tua Gorontalo (Kelurahan Tenda, Pohe, Dan Talumolo)

Magdalena Baga, Farid Muhammad, Muzdalifah Mahmud

Abstract


Kota Gorontalo adalah salah satu daerah tua di Provinsi Gorontalo. Nama daerah ini sejak abad ke-17 telah disebut-sebut dalam catatan kolonial Belanda. Hal ini menunjukkan bahwa daerah ini adalah daerah penting di masa lalu. Posisinya strategis karena berada dekat dengan laut dan memiliki teluk yang sesuai untuk kapal berlabuh. Pentingnya daerah ini ditandai dengan adanya peninggalan masa lalu sebagai warisan sejarah, yakni Keresiden dan Kota Raja. Hal itu juga menunjukkan kota ini penting sebagai pusat pemerintahan kolonial dan juga pemerintahan lokal di masa lalu, serta bagaimana hubungan masyarakat Gorontalo dengan bangsa asing. Keberadaan kota tua ini menunjukkan kepurbakalaan kota Gorontalo, dan ini memberikan potensi wisata pada daerah ini, khususnya pada kelurahan-kelurahan yang berada di sekitar kota bersejarah ini, yakni kelurahan Tenda, Pohe, dan Tanjung Keramat. Karena Kota Tua ini menjadi tempat kunjungan awal turis mancanegara maka perlu mengedukasi masyarakat setempat tentang pentingnya kota yang memiliki makna sejarah tersebut, dan melatih sumber daya manusia (SDM) di daerah itu untuk siap berhadapan dengan turis mancanegara dan menyadari arti sejarah di daerah mereka. Pelatihan bahasa Inggris untuk SDM di daerah sekitar Kota Tua menjadi sebuah pilihan penting, karena pelatihan ini mempersiapkan masyarakat terutama generasi muda untuk dapat berkomunikasi dengan bangsa lain dan dapat mempromosikan daerah mereka pada bangsa lain melalui media internet. Pelaksanaan program pelatihan Bahasa Inggris melalui KKN mahasiswa ini menjadi lebih mudah terlaksana karena dua puluh delapan mahasiswa disebarkan di tiga kelurahan untuk dapat menerapkan program pengabdian di desa.

Keywords


kota tua, wisata, internasional, pelatihan

Full Text:

PDF

References


Harmer, J. (1991). The Practice English Language Teaching. London and New York:

Longman

Suryanto. (2014) Issues In Teaching English In A Cultural Context: A Case of Indonesia.

https://www.researchgate.net/publication/299978420_ISSUES_IN_TEACHING_

ENGLISH_IN_A_CULTURAL_CONTEXT_A_CASE_OF_INDONESIA.

Retrieved February 2019

Reinwardt, C.G.C. (1858). Reis naar het Ooostelijk Gedeelte van den Indischen

Archipel,in het Jaar 1821.Amsterdam: Frederick Muller

Suryaman, Maman. (2020). Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar.

Prosiding Seminar Daring Nasional: Pengembangan Kurikulum Merdeka

Belajar Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, 21 Oktober 2020

https://ejournal.unib.ac.id/index.php/semiba/issue/view/956/ pp. 13-28.

Von Rosenberg, C.B.H. (1865). Reistogten in de Afdeling Gorontalo gedaan op last der

Nederlandsch Indische Regering. Amsterdam: Frederik Muller.




DOI: http://dx.doi.org/10.37905/dikmas.2.1.77-102.2022

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
Publisher:
Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Soedirman No. 06 Gorontalo 96128 e-mail: jurnaldikmas@ung.ac.id